(Ilustrasi Keluarga Pesantren Modjo lukisan Karya Ir. H. Yusuf Karnadi Modjo MBA)
Tahap 1
RM. Citro Menggolo/Kyai Modjo 1
Nama lain beliau Pangeran Menggolo/Kyai Jumal Sepuh/ Kyai Mojo Sepisan.
Beliau adalah Putra Adipati pajang bin Pangeran
Benowo 1 bin Sultan Hadiwijoyo (Jaka Tingkir) Pajang, yang kemudian
pindah babat Alas di wonotoro kesambi Boyolali mendirikan padepokan
disana. Murid semakin banyak akhirnya pindah mendirikan pesantren di
daerah Mojo Tegalrejo Sawit Boyolali yg selanjutnya menjadi tanah
perdikan dijaman cucunya (Kyai Modjo 3). Sebelumnya juga mendirikan padepokan di Mojo
andong boyolali untuk pendidikan agama islam. Beliau memiliki beberapa
istri, berputra diantaranya :
1. *Kyai Jumal Arif*
2. Kyai Sencoko Pengging (Leluhur Mbah Wasil/Kyai Kepil, Kyai Abdul Syukur Kras Kediri)
*ada beberapa versi silsilah mengenai mbah modjo.
Tahap 2
Kyai Jumal Arif/Kyai Modjo 2
Nama lain beliau adalah Kyai Modjo 2 atau Kyai Jumal Qorib. Seorang
tokoh pengasuh pesantren modjo dan Ahli Kanuragan yang ada di Negeri
Modjo, karakter pengajaran beliau cukup keras/tegas karena telah
mendapat petunjuk bahwa akan adanya perang besar kedepan.
Beliau memiliki 3 istri, berputra (yg baru terdata) :
1. *Kyai Imam Abdul Arif* di Mojo
2. Nyai Abdul Jalal 1 (Leluhur Kalioso) di Kalioso.
Punya murid diantaranya Sri Sultan Hb 2, Kyai Abdul Jalal 1 (Menikah
dengan putri gurunya), dll. Ketika Kyai Abdul Jalal 1 sudah cukup ilmu
di tugaskan oleh Kyai Jumal Qorib untuk babat alas yg sekarang menjadi
daerah kalioso.
Tahap 3
Kyai Imam Abdul Arif/Kyai Modjo 3/Kyai Baderan 1
Nama lain Kyai Modjo 3 atau Kyai Khotib Imam Abdul Arif lebih lengkapnya :
*Al Allamah Al Arif billah Al Haj Al Imam Abdul Arif*
Beliau berkecimpung dalam bidang Agama Islam, sehingga menjadi Guru
Para Sultan, sunan dan Pangeran dari Keraton Jogja Solo. Pernah
ditugaskan Sunan Solo menulis Al Quran dan diberi hadiah batangan emas
oleh Sunan. Ketika pulang dalam perjalanan emas tersebut di bagikan ke
warga sekitar. Beliau salah seorang Mursyid Tarekat Satariah yang sanad
turun temurun dari Rosululloh SAW. Sebagai penerus pesantran Modjo,
beliau punya murid diantaranya yaitu Pangeran Diponegoro 1, Tmg.
Prawirodigdoyo Gagatan, R. Sujono gunung kawi, Ki Galuh, Ki Ageng Alim,
dll. Beliau meninggal dimakamkan di Komplek makam Modjo.
Beliau
merupakan sahabat seperjuangan dengan Habib Hasan bin Toha bin Kyai
Ageng Terboyo Al Yahya (Tumenggung Sumodiningrat Wedono Jero Kesultanan
Ngayogyokarta). Juga seperjuangan dengan R. Ronggo Prawirodirjo 3
madiun. Dimana banyak penghulu dari Kesultanan Pajang Sukapura
Tasikmalaya yg tinggal di Maospati Madiun sebagai penghulu R. Ronggo
Prawirodirjo 3 dan periode sebelumnya.
Beliau membuka cabang pesantren di baderan sidowayah klaten (Pesantren Baderan) bergelar Kyai Baderan 1.
Memiliki 3 orang istri.
1. RA. Baderan berputra :
- *Syech Hasan Besari* (Panglima Perang Diponegoro wil Kedu)
- *R. Ngabei Wiropati* (Kyai Baderan 2, membantu adiknya yaitu Kyai
Chalifah dalam perang jawa).
- Nyai Mursinah / Nyai Murdoko seorang
senopati perang jawa wil ambarawa salatiga boyolal.
- Nyai Abdul Syukur
- Nyai Hasan Ahmad
2. Putri Gading Solo, berputra :
- Kyai Imam Muhammad (ikut ibunya ke keraton solo).
3. Putri Madiun, berputra :
- *Kyai M. Muslim Chalifah*
Tahap 4
Kyai M. Muslim Chalifah/Modjo 4
Nama lain Kyai Modjo 4. Pernah berguru kepada pamanya yaitu Kyai Abdul
Jalal 1 di kalioso bersama Kyai Imam Rozi / Singo Manjat Tempursari
Klaten. Kyai Modjo 4 memiliki murid diantaranya Pangeran Diponegoro 2
(Putra sulung Diponegoro 1). Ikut berperang bersama Pangeran Diponegoro 1
dan 2 yang dipercaya menjadi Panglima perang dan juga penasehat dari
Pangeran Diponegoro. Singkat cerita pernah sang Pangeran Diponegoro
terkena luka parah saat perang, setelah di beri minum air kelapa serta
doa dari Kyai Modjo 4, akhirnya beliau sadar dan pulih kembali. Beliau
dibantu santri modjo dan pengikut sekitar 600 orang dalam perang jawa.
Mengalami pengasingan di Tondano Minahasa Sulut bersama 63 pengikutnya
dan meninggal dimakamkam disana.
Beliau memiliki 4 istri, berputra :
- *Syech Muzahid di Mekkah*
- Kyai Sirriman Solo
- Kyai Imam Puro Tegal sari ponorogo
- Raden Mangun Rejo Kediri
- Kyai Hasan Mucharrar Pengging
- Kyai Gozali Tondano
- Nyai Satoriah
- Nyai Habibah
Tokoh Perang Jawa Dari Pesantren Modjo
1. Syech Hasan Besari/Pangeran Laut Biru
Beliau dijuluki Pangeran Laut Biru. Seorang Panglima Perang Jawa untuk
Wilayah kedu dan sekitarnya. Membentuk resimen berjumat. Sempat
diasingkan belanda ke srilangka, kemudian dibawa lagi kebatavia dan
sempat mengislamkan puluhan serdadu belanda. Akhirnya wafat pada 1830
dan dimakamkan di dekat pintu gerbang Masjid Luar Batang Jakarta Utara
sekomplek dengan Makam Habib Husain bin Abubakar Al Aidrus.
2. R. Ngabei Wiropati
Nama lain beliau Kyai Baderan 2 / Kyai Baderan Sepuh. Menjadi penerus
pesantren Baderan di desa Baderan Sidowayah Klaten sebagai Kyai Baderan
2. Diteruskan oleh putranya Kyai Baderan 3, ke Kyai Baderan 4, ke Kyai
Baderan 5, ke Mbah Demang. Ikut membantu perjuangan adiknya dalam perang
jawa. Beliau merupakan tokoh yang sangat dibenci oleh belanda dibalik
perjuangan Kyai Modjo 4. R. Wiropati sangat sulit untuk dibujuk dan
tetap gigih melawan belanda sampai akhir hayatnya dimakamkan bersama
adiknya di Jawa Tondano.
3. Nyai Siti Mursinah/Nyai Murdoko
Seorang Senopati Perang Wanita dalam perang jawa yang ditugaskan
ayahnya membatu perjuangan sang Pangeran Diponegoro 1. Beliau memimpin
pertempuran di wilayah Ambarawa, salatiga dan Boyolali. Beliau menikah
dengan seorang murid ayahnya bernama Kyai Murdoko dari Trah Pangeran
Gugur Gunung Lawu.
4. Kyai Muslim Chalifah Modjo 4
Nama lain beliau Kyai Modjo 4 (dikenal dengan nama Kyai Modjo). Punya murid yaitu putra sulung Pangeran Diponegoro 1 yang bernama Muhammad Arif sebagai Pangeran Diponegoro 2. Beliau dipercaya Pangeran Diponegoro menjadi penasehat serta Panglima Perang Jawa 1825-1830. Sebelumnya pada 1811 beliau juga sempat di tangkap belanda karena pengaruhnya di Masyarakat pra perang jawa. Memiliki jaringan luas dikalangan pesantren maupun kalangan keraton dinusantara sehingga menjadi pertimbangan khusus sang pangeran menjadikanya penasehat. Selain juga beliau adalah Guru dari Pangeran Diponegoro 2.
Nama lain beliau Kyai Modjo 4 (dikenal dengan nama Kyai Modjo). Punya murid yaitu putra sulung Pangeran Diponegoro 1 yang bernama Muhammad Arif sebagai Pangeran Diponegoro 2. Beliau dipercaya Pangeran Diponegoro menjadi penasehat serta Panglima Perang Jawa 1825-1830. Sebelumnya pada 1811 beliau juga sempat di tangkap belanda karena pengaruhnya di Masyarakat pra perang jawa. Memiliki jaringan luas dikalangan pesantren maupun kalangan keraton dinusantara sehingga menjadi pertimbangan khusus sang pangeran menjadikanya penasehat. Selain juga beliau adalah Guru dari Pangeran Diponegoro 2.
5. Kyai Muzahid Modjo
Seorang putra Kyai Modjo 4 yang membantu Kyai Modjo 4 dalam peperangan
perang jawa. Dikejar mau dibunuh belanda akhirnya pindah ke mekkah
bersama keluarganya yaitu istri asal kalioso putri Kyai Abdurrahman
Kalioso. Setelah pindah ke mekah berganti nama Syech Zaed Al Jawi.
6. Dll
Saat berkecamuk perang jawa, terjadi peperangan besar di desa Modjo
sawit sehingga pihak belanda maupun pihak keluarga maupun warga santri
Pesantren Modjo banyak gugur dalam pertempuran (pihak belanda sekitar
3000 serdadu gugur dalam pertempuran di modjo dan sekitarnya). Dari
segala penjuru telah dikepung belanda. Akhirnya semua yang berhubungan
dengan Kyai Modjo dibumihanguskan oleh belanda. Banyak keluarga maupun
santri yg mengasingkan diri keberbagai penjuru.
(Makam Para Kyai Guru Pesantren Modjo)
(Makam Kyai Modjo 1-3 di Boyolali, Kyai Modjo 4 di Tondano)
(Makam Kyai Modjo 4 beserta pengikutnya)
Sumber :
- Buku "Sejarah Perjuangan Kyai Modjo" Ir. H. Yusuf Karnadi MBA, cetakan 2003
- Catatan sejarah keluarga Modjo
- Catatan Bani Kalioso
- Catatan Keluarga Kyai Abdul Syukur Kras Kediri
- Catatan Keluarga Jawa Tondano
_ dll
Saya mengenal nama Wiropati justru dimakamkan du Mlati dalam lingkup pasareyan dr Wahidin Sudirohusodo
ReplyDeleteDimana ya lokasi makam kyai mojo 1 dan kyai mojo 2
ReplyDeletehttps://maps.app.goo.gl/ePcWrTuSc1NrGCPX9
DeleteDimana ya lokasi makam kyai mojo 1 dan kyai mojo 2
ReplyDeleteDi satrean rambigundam ada makam sepuh, konon adalah dari panglima paaukan diponegoro. Beliau dikenal dgn nama kyai mohammad arif abdul syukur berserta istri beliau yg dikenal dgn nama nyai ageng watniyyah. Mungkin beliau ada kaitan klrga dg kyai mojo dan pangeran diponegoro, mohon di sambungkan.karena menurut riwayat , beliau adalah panglima sekaligus sesepuh dari pasukan diponegoro yang konon beliau berusia 250 tahun.beliau wafat kisaran tahun 1850 masehi. Mungkin beliau juga bagian dari sejarah perjuangan diponegoro..
ReplyDeleteTolong dibuat Bagan nasab dan silsilah kyai Modjo keatasnya
ReplyDelete